Have an account?

Hipertensi

Meningkatnya taraf hidup masyarkat dan tuntutan hidup secara cepat berpengaruh terhadap pola makan. saat ini masyarakat lebih memilih makan siap saji yang umumnya rendah serat, tinggi lemak, tinggi gula dan mengandung banyak garam. Pola makan yang kurang sehat akan emicu penyakit seperti hipertensi, jantung, diabetes melitus, dan obesitras.Perlu diketahui bahwa saat ini Hipertensi menjadi The Silent Disease masyarakat masyarakat modern. Hasil survey kesehatan yang dilakukan pada tahun 2001 oleh Departement kesehatan, menunjukan perbandingan orang yang menderita penyakit hipertensi cukup tinggi, yaitu 56 orang dari 100 orang disurvey, mengidap penyakit Hipertensi, Padahal jika gaya anda teratur dan memanage makanan yang anda konsumsi, anda akan terhindar dari penyakit ini.

Hipertensi atau yang disebut dengan penyakit tekanan darah tinggi merupakan suatu kedaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas). Dikatakan menderita hipertensi apabila tekanan farah lebih dari 140/9o mmHg. biasanya hipertensi dikaitkan dengan orang karakter seseorang yang sering mengalami emosi yang berlebihan, sehingga sering kita dengar perkataan bahwa jika seseorang sering marah, maka dikatakan orang tersebut mengalami tekanan darah tinggi.
Klasifikasi tekanan darah tinggi menurut World Healt Organization (WHO), organisasi kesehatan dunia dibawah Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) adalah sebagai berikut Tekanan darah normal, jika sistolik kurang atau sama dengan 120 mmHg dan diastplik kurang atau sam dengan 80mmHg. Tekanan darah perbatasan, dimana sistolik 121-129mmHg dan diastolik 81-84mmHg.Tekanan darah atau hipertensi yaitu sistolik lebih besar atau sama dengan 140mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 90mmHg yang juga  di pengaruhi oleh bertambahnya usia.Penyebab Hipertensi da[at dikategorikan menjadi 2 golongan besar.
Hipertensi Essensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, yang menempati bagian terbesar kasus yang ada (95%). Sedangkan faktor yang mempengaruhi seperti genetik, lingkungan,gangguan pengeluaran/ekskresi garam natrium,dll serta faktor-faktor yang meningkatkan resiko seperti kegemukan (obesitas), merokok dan lain-lain.b. Hypertensi sekunder atau hipertensi renal/ginjal.
Penyebab spesifiknya diketahui seperti penyakit ghinjal, tekanan darah tinggi pembuluh drah ginjal, pegaruh hormon (aldosteron, estrogen)
 Faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko timbulnya hiperensi faktor keturunan pada 70-80% kasus hipertensi esensial, didapatkan riwayat hipertensi didalam keluarga. Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang tua, maka dugaan hipertensi essensial lebih besar. Hipertensi juga banyak dijumpai pada penderita kembar monozigot (satu telur), apabila salah satunya menderita hipertensi. dugssn ini menyokong bahwa faktor genetik mempunyai peran didalam terjadinya hipertensi.yakni seperti ster, kegemukan dan kurang oalhraga juga beropengaruh terhadap tiimbulnya hipertensi essensial. Hubungan antara stress dengan hipertensi, diduga melalui aktivitas saraf simpatis. saraf simpatis adalah saraf yang bekerja pada saat kita tidak beraktivitas. Peningkatan aktifitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu). Apabila stres berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah secara intermittent (tidak menentu). Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanann darah tinggi.Walaupun hal ini belum terbukti, akan tetapi angka kejadian dimasyarakat perkotaan lebih tinggi daripada masyarakat pedesaan. al ini dapat dihubunghkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota. Berdasarkan populasi hipertensi dan dibuktikan bahwa faktor ini mempunyai kaitan erat dengan terjadinya hipertensi dikemudian hari.Olahraga dapat digunakan untuk menfurangi/mencegah obesitas dan mengurangi asupan garam ke dalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan mengeluarkan garam lewat kulit) kebiasaan lainya seperti merokok, mengkonsumsi alkohol diduga berpengaruh dalam meningkatkan resiko hipertensi walaupun mekanisme timbulnya belum diketahui pasti.
Meningkatnya tekanan darah seringkali merupakan satu-satunya gejala pada hipertensi essensial. Kadang-kadang hipertensi essensial berjalan tanpa gejala dan baru timbul gejala setelah komplikasi pada organ sasaran seperti pada ginjal, mata, otak, dan jantung. gejala-gejala seperti sakit kepala , mimisan, pusing, migrain sering ditemukan sebagai gejala klinis hipertensi essensial, Pada survei hipertensi di indonesia tercatat  gejala-gejala sebagai berikut : pusing, mudah marah, telinga berdengung, mimisan, sukr tidur, sesak nafas, rasa berat ditengkuk. mudah lelah. dan mata berkunag-kunang .
Gejala akibat komplikasi Hipertensi
Gejala akibat komplikasi hipertensi yang pernah dijumpai adalah : Gangguan penglihatan, ganguan saraf, Gagal jantung, Gangguan fungsi ginjal, Gangguan serebal (otak), yang mengakibatkan kejang dan pendarahan pembuluh darah otak yang mengakibatkan kelumpuhan, gangguan kesadaran hingga koma.Sebelum bertambah parah dan terjadi komplikasi serius seperti gagal ginjal, serangan jantung, stroke, lakukan pencegahan dan pengendalian hipertensi dengan merubah hgaya hidup dan pola makan. beberapa kasus hipertensi erat kaitanya dengan gaya hidup tidak sehat, seperti kurang olahraga, stress, minum-minuman berakohol, merokok, dan kurang istirahat. Kebiasaan makan juga perlu diwaspadai pembatasan asupan natrium (komponen utama garam), sangat disarankan karena terbukti baik kesehatan penderita hipertensai.

0 comments: